1. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/
pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok
pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para
peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta
lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil
diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah),
curah pendapat, diskusi kelompok,permainan, dan lain-lain.
Kelebihan
Berikut ini adalah kelebihan yang dimiliki metode diskusi:
a. Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
e. Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
f. Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil.
g. Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi.
h. Menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
i. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah
luas.
Kelemahan metode diskusi
Berikut ini adalah kelemahan yang dimiliki metode diskusi:
a. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
b. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
c. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
d. Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu
akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
e. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani
dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan
menggunakan kesempatan untuk berbicara.
f. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap
kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain
atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau
lebih bodoh.
Aplikasi dalam Pembelajaran
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah.
Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk
memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan
kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa
terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat
orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar
bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dipandang monoton, karena
penyampai informasi seperti ini tidak mengundang umpan balik.
Langkah-langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil metode ceramah:
a. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.
b. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti sesuaikah metode ini dengan tujuan.
Sering terjadi setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk
keperluan ini lebih tepat digunakan metode lain. Menyusun ceramah dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap
pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan
tepat.
2) Dapat menangkap perhatian siswa
3) Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleh berguna bagi kehidupan mereka.
c. Menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah guru memulai pembicaraan
dengan suatu ikhtisar/ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan.
Kemudian menyusul bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan
akhimya disimpulkan kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan
itu. Jalan lain yang dapat ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan
sulit, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh.
Guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat
ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya. Siswa akan
tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari berguna bagi
kehidupan. Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian siswa
pada awal ceramah sampai selesai adalah dengan menghadapkan siswa pada
pertanyaan. Dengan pertanyaan itu mereka diajak berpikir dan seterusnya
mengikuti pembicaraan guru.
Kelebihan metode ceramah
Berikut ini adalah kelebihan dari metode ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan
Kelemahan metode ceramah:
Berikut ini adalah kelemahan yang dimiliki metode ceramah:
a. Membuat siswa pasif.
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
c. Mengurung daya kritis siswa.
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.
h. Terkadang penafsiran murid dengan apa yang dijelaskan guru berbeda.
Aplikasi dalam pembelajaran
Jika guru akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah siswa yang besar
(misalnya sekitar 75 orang atau lebih), maka metode ceramah lebih
efisien dari pada metode lain seperti diskusi, demonstrasi atau
eksperimen. Sebab dengan diskusi, guru harus mengatur siswa berkelompok
dengan mengubah susunan kursi, sudah tentu dibutuhkan kelas yang besar.
Juga guru akan mengalami kesulitan dalam mengawasi kelompok-kelompok
yang berjumlah besar. Demikian pula untuk penyelenggaraan demonstrasi
atau eksperimen untuk jumlah besar, selain alat-alat yang tidak
mencukupi, pengelolaan pengajaran juga mengalami kesulitan.
Guru akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan,
sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara
pokok yang satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai
mengajarkan sejarah perjuangan bangsa, kepada para siswa ia memberi
tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dikerjakan dirumah.
Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan bersama tugas yang
telah dikerjakan siswa, dan guru menyimpulkan garis besar sejarah
tersebut.
3. Independent Study
Independent Study, Istilah ini diperkenalkan oleh Charles Wedemeyer dari
Universitas Wiscounsin sebagai istilah umum untuk jenis-jenis
pendidikan yang di Amerika Serikat biasa disebut sebagai “belajar
melalui korespondensi, pendidikan terbuka, pengajaran melalui radio dan
TV, atau belajar mandiri.” Sedangkan di Eropa jenis-jenis yang
disebutkan tadi digolongkan ke dalam Belajar Terbuka/Jarak Jauh.
Istilah Independent Study ini seringkali dipakai sebagai ganti istilah
Belajar Terbuka/Jarak Jauh di Amerika Serikat. Kelemahan istilah ini
kadang-kadang ditafsirkan sebagai ketidakterikatan pada lembaga
pendidikan, Padahal Belajar Terbuka/Jarak Jauh itu selalu terikat dan
dikelola oleh suatu lembaga pendidikan. Di Amerika Serikat sendiri orang
seringkali ragu-ragu untuk menggunakan istilah ini sebab istilah
tersebut sudah sering dipakai sebagai pengganti istilah belajar secara
individual. Memang proses belajar dalam sistem PT/JJ seringkali
dilakukan secara individual, tetapi tidak semua belajar secara
individual adalah pendidikan jarak jauh. Pada sistem belajar
konvensional kadang kala siswa diminta belajar secara individual. Tujuan
dan hasil yang ingin dicapai ditentukan melalui kontrak yang disepakati
oleh guru dan siswa secara individual.
Kelebihan
a. Memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing.
b. Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning.
c. Siswa atau peserta didik mempunyai keleluasaan dalam memilih tempat belajar.
d. Siswa atau peserta didik dapat menentukan sendiri waktu belajarnya, sesuai dengan kemauan dan waktu yang dimilikinya.
e. Siswa atau peserta didik dapat menentukan sendiri cara belajar yang sesuai untuk dirinya.
f. Siswa atau peserta didik mempunyai keleluasaan dalam menentukan
kecepatan belajarnya. Lama waktu untuk mempelajari sesuatu penggalan isi
pelajaran (learning chunk) ditentukan oleh siswa sendiri.
Kelemahan
a. Kontrol dari guru kurang sehingga siswa belajar sesuai kehendaknya sendiri.
b. Jika siswa mengalami kesulitan, tidak bisa secara langsung berkonsultasi dengan guru ataupun teman.
c. Kualitas ilmu yang didapatkan kurang maksimal, karena siswa belajar dengan kontrol dirinya sendiri.
4. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif dan
keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana
melakukan praktik-praktik baru dan memperbaiki cara melakukan sesuatu.
Jenis Demonstrasi (Nursidik, 2002)
1) Metode Demonstrasi Cara:
Demonstrasi cara menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu. Hal ini
termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang
dikerjakan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Biasanya
dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan tidak
memerlukan banyak biaya.
2) Metode Demonstrasi Hasil:
Demonstrasi hasil dimakduskan untuk menunjukan hasil dari beberapa
praktik dengan menggunakan bukti-bukti yang dapat dilihat, didengar, dan
dirasakan.
Kelebihan
a. Demonstrasi menarik dan menahan perhatian
b. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara mudah dipahami
c. Demonstrasi menyajikan hal-hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan.
d. Metode demonstrasi adalah objektif dan nyata.
e. Metode demonstrasi menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh.
f. Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya.
g. Dapat membantu mengembangkan kepemimpinan lokal
h. Dapat memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan.
i. Melihat sebelum melakukan. Manfaat bagi siswa dengan melihat sesuatu
yang dilakukan sebelum mereka harus melakukannya sendiri.
Kelemahan
a. Demonstrasi yang baik tidak mudah dilaksanakan. Keterampilan yang
memadai diperlukan untuk melaksanakan demonstrasi yang baik.
b. Metode demonstrasi terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu.
c. Demonstrasi hasil memerlukan waktu yang banyak dan agak mahal.
d. Memerlukan banyak persiapan awal.
e. Dapat dipengaruhi oleh cuaca.
f. Dapat mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil
g. Tidak mengalami langsung. Sebuah demonstrasi bukan merupakan
pengalaman langsung bagi siswa kecuali mereka mengikuti dari awal,
sebagai guru adalah menunjukkan langkah atau keterampilan.
Aplikasi dalam Pembelajaran
Sebagai seorang guru sebaiknya menggunakan teknologi dan media untuk
membantu demonstrasi di kelas. Misalnya, menyiapkan video dari
demonstrasi di depan kelas, menunjukkan ke seluruh kelas dan berbicara
dengan siswa tentang apa yang mereka lihat. Hal ini berguna untuk
melakukan demonstrasi sehingga guru tidak perlu melakukan demonstrasi
dan panduan pengamatan mereka pada waktu yang sama. Hal ini sangat
efektif dengan prosedur yang kompleks. Juga, guru dapat menggunakan
objek aktual untuk demonstrasi; hanya memastikan bahwa setiap orang akan
memiliki pandangan yang benar mengenai apa yang ditayangkan.
Demonstrasi dapat digunakan pada seluruh kelas, kelompok kecil, atau
individu yang membutuhkan sedikit tambahan penjelasan tentang bagaimana
melakukan suatu tugas.
Siswa dapat memberikan demonstrasi kepada kelas mereka pada keterampilan
atau prosedur baru yang telah mereka pelajari. Sebagai contoh, seorang
siswa yang sudah tahu cara untuk memindahkan foto dari kamera digital ke
komputer dapat meminta untuk menunjukkan teman-temannya atau kepada
seluruh kelas. Menggunakan peralatan yang tersedia dalam laboratorium
kimia antarsiswa dapat menampilkan kepada seluruh kelas mengenai
prosedur tertentu yang mereka gunakan dalam menyelesaikan tugas.
Demonstrasi dalam kerucut Dale berada pada urutan ke-4 setelah
dramatisasi, pengalaman buatan, dan pengalaman langsung. Metode ini
memberikan porsi waktu 70% milik pengajar/ guru dan 30% milik siswa.
5. Metode Eksperimen (Percobaan)
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan. Metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar yang
menggunakan alat dan tempat tertentu dan dilakukan lebih dari satu
kali.Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat
terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah.
Sama halnya dengan metode-metode lainnya, metode ini juga memiliki
kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan dan kelemahan tersebut
menurut Martiningsih (2007) dalam blognya yakni sebagai berikut.
Kelebihan
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku.
b. Memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dapat membina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan.
Kelemahan
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Memerlukan jangka waktu yang lama.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu sains dan teknologi.
Aplikasi dalam Pembelajaran
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) dalam kutipan blog Martiningsih (2007) adalah :
a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan
yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol
dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat.
c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya
jawab.
Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan
mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih
ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya.
Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat
diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang
inovatif dan kreatif.
6. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan
tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang
telah disampaikan guru. Untuk mengukur sejauh mana pengetahuan itu,
maka guru memberikan pertanyaan kepada siswa, kemudian muncul respon
jawaban dari siswa.
Kelebihan
a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan
a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok
persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal
lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam
hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
b. Membutuhkan waktu lebih banyak. (Sofa, 2008)
Aplikasi dalam pembelajaran
Praktek metode tanya jawab, guru memberikan pertanyaan kepada siswa
setelah selesai menyamaikan pelajaran. Materi yang ditanyakan tidak
lepas dari pelajaran yang telah disampaikan.sumber : file:///D:/skripsi%20searcing/jenis-jenis-metode-pembelajaran.html